Assalammualaikum, nulis lagi di era new normal, habis ramadhan, habis lebaran, hampir setahun menikah, sudah lahiran juga alhamdulillah. Ternyata banyak yang berubah. Baru kali ini nulis di blog sambil nunggu bayi yang lagi tidur. Semoga jadi anak soleh.
Yang saya tulis ini isi buku "Jaminan" dari ust. Yusuf Mansur versi visual nya bisa ditonton di sini: https://www.youtube.com/watch?v=r_cJS4h5Nxw
Semoga bermanfaat.
***
“Hidup
kita sejatinya sudah dijamin oleh Allah, Sang Maha Penjamin. Asalkan kita jaga
segel-segelnya. Jangan dirusak.”
GARANSI
Jaminan
Allah itu seperti garansi barang ori. Dalam QS Huud:6: “Dan tidak ada suatu
binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata(Lauh Mahfuz).”
Urusan
rezeki adalah sepenuhnya urusan Allah, bukan urusan kita, makhluk. Tak akan
habis kekayaan Allah karena menjamin rezeki semua makhlukNya.
Diceritakan
seorang sopir taksi yang memiliki pendapatan 500 ribu per bulan dengan
tanggungan 5 orang anak, 2 orang SD, 1SMP, 1 SMA, dan 1 kuliah. Secara logika
uang 500 ribu untuk makan saja tidak cukup. Apa lagi sopir taksi ini masih
harus membiayai orang tua, mertua, 2 adik kandung dan 2 adik ipar.
Ternyata
satu keluarga ini memulaihidup mereka sejak jam 3 pagi. Mereka melakukan solat
malam dan memohon dicukupkan reeki kepada Allah. Sehingga uang 500 ribu ini
kadang malah menjadi tabungan karena hidup mereka dijamin oleh Allah dan uang
yang ada tidak perlu dikeluarkan.
Namun
jaminan Allah juga akan berkurang denga dosa yang kita lakukan. Semakin banyak
dosa, semakin berkurang rezeki. Kalau rezeki tak cukup, badan yang diambil.
Kalau badan sudah tak cukup, anak istri yang diambil.
Maka
bila uang yang kita hasilkan itu uang haram, jangan sampai uang itu masuk ke
rumah. Karena kalau sudah masuk rumah,makanan dan miumannya jadi makanan minuman
neraka, susunya susu neraka, SPP nya SPP neraka. Jadi tak heran bila anaknya
susah diatur, buruk akhlaknya dll.
SYARAT JAMINAN
Rabunallah
Rabunallah
artinya Tuhan kami hanyalah Allah. Syarat mutlak untuk mendapatkan jaminan
adalah tidak menggantungkan kepada apapun selain Allah, termasuk tidak
bergantung pada gaji, pekerjaan atau orang lain.
Contohnya
kisah tukang penjual kaca yang membutuhkan uang untuk membeli kebutuhan pokok
di rumahnya hari itu juga. Ternyata hari itu tak ada pembeli. Tapi Allah itu
super kasualitas, tidak punya sebab akibat. Kalau ini laku, si tukang kaca akan
bawa duit, lalu beli makanan dan bisa makan. Itu terlalu sederhana. Tidak
memandang Allah yang memiliki spektrum yang begitu luas. Bisa jadi tanpa jual
kaca, dia tetap dapat rezeki.
Kalau
Allah terlibat, Allah akan hadirkan solusi. Salah satu cara melibatkan Allah
adalah dengan selalu mengawali setiap ikhtiar dengan bismillah.
Lalu
apa yang terjadi dengan si tukang kaca? Ternyata anak laki-lakinya solat
berjamaah di masjid dan melihat seorang bapak yang kehilangan sepatunya. Si
anak mempersilakan bapak ini memakai sandalnya. Sebagai ucapan terimakasih,
sebelum masuk mobil si bapak memberikan uang 300 ribu pada anak ini. Pulang
dari masjid ia belikan makanan dan kebutuhan lainnya. Saat ayahnya bertanya
uang itu dari mana, ia menjawab “dari Allah pak”.
Istiqomah.
Istiqomah
berarti teguh pendirian. Lempeng. Tidak miring kanan atau miring kiri. Ingat
sopir taksi tadi? Sopir taksi ini setiap menjelang zuhur merapatkan taksinya ke
masjid, ada atau tidak ada penumpang. Ini istiqomah. Allah menyukai dia yang
mengutamakan shalat tepat waktu dan berjamaah daripada mementingkan pelanggan.
Istiqomah
lah dalam takwa dan tawakal. Jangan ada kata “gue shalat ga shalat sama aja”.
Kalau kita tadinya miskin, setidaknya kita beribadah dalam kemiskinan kita.
BENTUK JAMINAN
Kalau
orang sudah pada derajat iman dan taqwa, menghadapi apa pun modalnya hanya doa.
Jadi perlu apapun kita hanya perlu berdoa.
Apabila
seluruh syarat jaminan telah dilaksanakan, maka 3 jaminan Allah akan berlaku:
kita akan diberi solusi, diberi tambahan rezeki, dan diurus segala urusannya.
Hidup
ini isinya muhasabah, introspeksi diri. Allah itu tidak pernah statis memberi
rezeki. Jadi bila 5 tahun keja masih begii-begini aja mungkin kita harus
evaluasi. Pasti ada yang salah.
JAMINAN YANG KITA MINTA
Kalau
minta jaminan, jangan hanya minta rezeki. Jaminan yang paling kita butuhkan
adalah pendampingan saat sakaratul maut husnul khatimah, jaminan pintu surga
terbuka, dan jaminan pintu neraka terkunci. Jangan sampai kita termasuk
golongan yang tidak dijamin masuk surga dan tidak dijamin masuk neraka.
KUNCI-KUNCI JAMINAN ALLAH
Kita
akan dijamin hidup enak, tidak sesat, kalau kita benar-benar memegang Alquran
dan Hadits. Bagaimana bila kita melihat orang lain melakukan kemungkaran? Kata
Rasul kalau bisa diberitahu dengan tangan ya dengan tangan, maksudnya
kekuasaan. Kalau tidak bisa, denga lisan. Kalau tidak bisa juga dengan hati
kita.
Dalam
bab ini juga dibahas 4 kalimat wasiat yang diucapkan Rasulullah saat beliau
meninggal dunia. Umatku, shalat, kewajiban atasmu shalat,kewajiban atasmu
shalat dan kewajiban atas orang-orang yang ada di pundakmu.
Shalat
adalah pondasi dasar jaminan. Boleh jadi kita sangat khawatir dengan narkoba
dan zina. Padahal penyakit yang ada di hampir setiap rumah adalah tarkush
shalat atau meninggalkan shalat.
Dari
sekian yang tergolong dosa besar, ada satu dosa yang besar kesali, paling besar
di antara dosa-dosa besar selain syirik yaitu meninggalkan shalat.
Tegakan
yang wajib, hidupkan yang sunnah. Ada sebuah cerita tentang orang yang sudah 2
tahun menganggur. Dia disarankan shalat malam 40 hari berturut-turut. Doanya
dia minta diberi pekerjaan, ternyata di hari ke kurang lebih 40 dia mendapat
pekerjaan sebagai OB. Dia lanjut shalat malamnya 40 hari lagi untuk menaikkan
derajatnya lebih tinggi lagi, dan begitu seterusnya.
Di
hari ke 30 dia mendapat gaji pertama. Ia gemetar karena sebelumnya yang diminta
itu pekerjaan, bukan gaji. Jadi dia janji gajinya yang berjumlah 400 ribu
rupiah untuk Allah saja. Akhirnya dia berikan semua gajinya untuk ibunya.
Siapa
sangka nasibnya ternyata berubah. Hari pertama teman sekantornya minta dijualkan
motor lamanya. Dari sini temannya memberikan 400 ribu sebagai ucapan
terimakasih. Subhanallah, baru satu hari dia berikan gaji pada ibunya sudah
balik modal lagi.
Hari
ke dua ada ibu-ibu minta dibelikan ketoprak 3.700an. Uang si ibu 50 ribu dan katanya
kembaliannya ambil saja. Dan hari-hari berikutnya pun rezeki dia mengalir terus
seperti air. Bahkan dia permisi doang ada yang kasih uang.
Dengan
400 ribu yang dikasih utuk Allah danshalat malam terus menerus, penghasilannya
sampai 7 juta. Managernya sendiri taksampai 5 juta.
Sampai
di tahun 96, orang yang sama melihat bapak-bapak tampilannya bos sedang pusing
ruwet kebingungan. Ternyata dia sedang jual tanah untuk nutupin masalahnya tapi
tak laku-laku. Akhirnya ditawarkanlah untuk dibantu didoakan saat shalat malam.
Dan dalam waktu sekitar 3 minggu tanah ini terjual pada seorang relasi Jepang.
Berapa komisinya? 1,2 milyar subhanallah.
Jadi
rakus-rakuslah untuk melaksanakan ibadah sunnah. Tidak akan nyesel.
Komentar
Posting Komentar